Home Publikasi BKNI-RI Bangun Faskes Lansia Rp 80 Miliar di Lampung Tengah

BKNI-RI Bangun Faskes Lansia Rp 80 Miliar di Lampung Tengah

34
0

TRIBUNLAMPUNG.CO.ID, GUNUNG SUGIH – Lampung Tengah akan menjadi salah satu lokasi berdirinya fasilitas kesehatan dan perawatan lanjut usia berbasis wisata ekologi (medical ecotourism senior living).

Panti jompo dengan fasilitas berstandar internasional tersebut dibangun oleh Badan Ketahanan Nasional dan Internasional Republik Indonesia (BKNI-RI).

Dana yang digelontorkan untuk membangun fasilitas ini tidak tanggung-tanggung, yakni mencapai Rp 80 miliar.

Anggota BKNI-RI Prabaisal N menjelaskan, ada kemungkinan di setiap kabupaten dibangun tiga faskes lansia.

“Ada kemungkinan di tiga titik. Tapi semua bergantung kontraktor yang akan melaksanakannya,” kata Prabaisal saat meninjau calon lokasi faskes lansia di Lampung Tengah, Kamis (23/1/2020).

Sebelum survei lokasi, rombongan BKNI-RI disambut Bupati Lamteng Loekman Djoyosoemarto, Wabup Anang Hendra Setiawan, serta jajarannya.

Prabaisal menerangkan, pembangunan faskes lansia menggunakan dana swasta alias konsorsium.

Dia menyebut anggarannya berkisar Rp 80 miliar per titik.

Nantinya, kata Prabaisal, faskes tersebut diperuntukkan lansia yang membutuhkan perawatan berbasis wisata dan edukasi.

“Jadi konsepnya memang berbasis wisata dan edukasi. Para lansia tersebut bisa diajari bercocok tanam, olahraga, dan lainnya,” beber Prabaisal.

Presidium BKNI-RI RM Tri Harsono mengatakan, pihaknya bekerja sama dengan Badan Eksekutif Nasional Aliansi Praktek Dokter Mandiri Indonesia (BEN-APDMI) dalam program pembangunan senior living tourism yang merupakan panti jompo untuk merawat lansia dan klinik layanan kesehatan umum.

“Sasaran utama layanan perawatan untuk lansia klinik UKP Pratama ini nantinya adalah pasien lansia dari luar negeri,” kata Tri.

Kebutuhan layanan perawatan lansia di luar negeri sangat tinggi, sedangkan sarana yang tersedia masih minim.

Layanan kesehatan umum nantinya tidak hanya diperuntukkan bagi lansia, tetapi juga untuk masyarakat umum di sekitar wilayah itu.

“Dan untuk layanan kesehatan bagi masyarakat nantinya akan di-cover oleh BPJS sehingga masyarakat akan dapat merasakan manfaat klinik ini,” tutur Tri.

“Itulah mengapa kita prioritaskan pembangunan klinik ini di daerah tertinggal, agar masyarakat juga dapat merasakan manfaatnya dengan adanya layanan kesehatan klinik UKP pratama ini,” imbuhnya. (Tribunlampung.co.id/Syamsir Alam)

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here